NEWSTEN.ID-Rusia tak hanya menggunakan senjata-senjata canggih terbarunya dalam medan tempur di Ukraina.
Intelijen Inggris mengungkapkan Rusia juga menggunakan rudal warisan Uni Soviet yaitu rudal Kh-22.
Menurut laporan Kementerian Pertahanan Inggris, meskipun merupakan rudal 'tua' rudal itu memiliki tingkat ketidakakuratan yang sangat tinggi.
Laporan itu mengungkapkan, stok senjata presisi Rusia yang menipis membuat Putin terpaksa mengeluarkan senjata era Perang Dingin untuk digunakan di Ukraina.
Pasukan Rusia dilaporkan menggunakan rudal Kh-22, yang pada awalnya ditujukan untuk menargetkan kapal induk yang menggunakan hulu ledak nuklir.
© Disediakan oleh Bangkapos.comKh-22 (bolnews.com)
Sejak April, bomber menengah Rusia akan meluncurkan puluhan Kh-22 peluncur udara era 1960-an, rudal anti-kapal berat untuk target di daratan, bunyi laporan itu dilansir dari kompas.tv.
Menurut laporan tersebut, rudal dengan berat 5,5 ton itu dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir, tetapi sangat tak akurat.
Ketika digunakan untuk serangan darat dengan hulu ledak konvensional, mereka sangat tak akurat, dan oleh karena itu dapat menyebabkan kerusakan tambahan yang signifikan dan korban sipil, tutur Kementerian Pertahanan Inggris.
Rusia kemungkinan menggunakan sistem senjata yang tak efisien karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi, sementara pertahanan udara Ukraina masih menghalangi pesawat taktis untuk melakukan serangan di sebagian besar negara mereka, tambahnya.
Rudal Kitchen
Dilansir dari wikipedia, Kh-22 (Rusia: ?-22; AS-4 'Kitchen') adalah rudal anti-kapal besar jarak jauh yang dikembangkan oleh Uni Soviet.
Rudal itu dimaksudkan untuk digunakan menyerang terhadap kapal induk US Navy dan kelompok kapal induk, baik dengan hulu ledak konvensional atau nuklir.
Kh-22 menggunakan mesin roket Isayev bahan bakar cair, berbahan bakar hidrazin dan IRFNA (menghambat asam nitrat red), memberikan kecepatan maksimum Mach 4,6 dan jangkauan hingga 600 km (320 nm).
Hal ini dapat diluncurkan baik tinggi-ketinggian atau mode ketinggian rendah.
Dalam modus ketinggian tinggi, naik ke ketinggian 27.000 m (89.000 kaki) dan membuat menyelam kecepatan tinggi ke target, dengan kecepatan terminal sekitar Mach 4.6.
Dalam modus ketinggian rendah, itu naik ke 12.000 m (39.000 kaki) dan membuat menyelam dangkal di sekitar Mach 3,5, membuat pendekatan akhir pada ketinggian di bawah 500 m (1.600 ft).
Rudal dipandu oleh autopilot gyro-stabil dalam hubungannya dengan altimeter radio.
Tes Soviet mengungkapkan bahwa ketika muatan hulu ledak seberat 1.000 kg berbentuk (2.200 lb) digunakan dalam rudal, lubang yang menghasilkan diukur 5 m (16 kaki) diameter, dan 12 m (40 kaki) dalam.
Varian
-Kh-22E
-Kh-32
-Kh-22M/MA
Peningkatan Serius
Dilansir dari tribunbali.com, versi lama Kh-22 hanya memiliki jangkauan 600 kilometer. Namun, versi terbaru rudal, yang dijuluki Kh-32, menampilkan peningkatan yang serius di semua tingkatan.
Kh-32 dirancang untuk melesat setinggi 40 kilometer, ke stratosfer, setelah peluncuran, transisi ke level penerbangan, kemudian melakukan menukik ke target.
Versi rudal jelajah juga dirancang untuk menargetkan kapal musuh, serta radar, dan target kontras radio seperti jembatan, pangkalan militer, pembangkit listrik, dan lainnya.
Rudal tersebut memiliki sistem navigasi inersia dan radar homing head, membuatnya independen dari satelit navigasi GPS/GLONASS.
Jangkauannya kini diperkirakan 1.000 kilometer dan kecepatan setidaknya 5.000 kilometer per jam.
Rudal itu dipersenjatai hulu ledak 1.000 kilogram. Sebuah versi bersenjata nuklir konon juga telah dikembangkan.