TEMPO.CO, Jakarta -Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mendobrak tradisi puluhan tahun. Pada Ahad 20 Maret 2022, Yoon mengumumkan akan memindahkan kantor kepresidenan dari Gedung Biru ke kompleks Kementerian Pertahanan.
Seperti dilansir Reuters, langkah ini diperkirakan menelan biaya US$40 juta atau Rp573 miliar.
"Ini tugas yang sulit, tapi ini sudah menjadi keputusan saya demi masa depan negara," kata Yoon, seperti dikutip Yonhap. "Saya meminta semua orang untuk bisa memahami keputusan ini, bukan hanya relokasi ruang, tapi tekad saya untuk melayani mereka (masyarakat) dan bekerja dengan baik, serta memenuhi janji saya kepada mereka," ujarnya.
Yoon, yang menang tipis dalam pemilihan 9 Maret lalu, telah berjanji untuk memindahkan kantornya ke tempat yang lebih mudah diakses, dan membuka Gedung Biru di ibu kota Seoul untuk umum. Dia juga mengatakan akan memindahkan kediaman resminya ke Hannam-dong, sebuah lingkungan yang menampung banyak eksekutif bisnis dan diplomat.
Saat kampanye, Yoon memang berjanji untuk merelokasi kantor kepresidenan dan mengembalikan Gedung Biru ke publik. Selain itu, kepindahannya akan memudahkan Yoon berinteraksi dengan para pembantunya di pusat Seoul.
Gedung Biru berada di lokasi terpencil, jauh dengan gedung kementerian Korea Selatan lainnya. Menurut Yoon, sebagian staf kemhan dan Kepala Staf Gabungan harus direlokasi untuk memberi ruang bagi kantor kepresidenan.
Baca juga: Yoon Suk-Yeol Terpilih Jadi Presiden Korea Selatan yang Baru
SUMBER: REUTERS | YONHAP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.